Sunday, November 13, 2016

Alat Ukur Multi Meter











Pengertian  Multimeter = merupakan alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter).

Kegunaan/Fungsi :
Berfungsi untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Multimeter juga dapat digunakan untuk fungsi lainnya seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.

Cara Menggunakan/Mengukur :

Cara Mengukur Tegangan AC :
Putar Posisi Saklar Selektor ke ACV.
Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur, contohnya jika ingin mengukur 220 V, atur saklar selector ke 300 V (Cara ini digunakan hanya untuk Multimeter jenis Analog).
Hubungkan Probe pada terminal tegangan yang mau diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negative (-). Untuk tegangan AC tidak ada polaritas (-) Negative dan (+) Positif.
Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
Cara Mengukur Tegangan DC :
Putar Posisi Saklar Selektor ke DCV.
Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang mau diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Multimeter Analog), Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Perhatikan dengan seksama jangan sampai terbalik.
Lihat hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
Putar Posisi Saklar Selektor ke DCA.
Pilihlah Skala sesuai dengan kebutuhan. Misalkan jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita wajib menggantinya sebelum kita bisa menggunakannya lagi.
Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
Setelah itu hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
3. Cara Mengukur Resistor (Ohm)
Putar Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω).
Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog).
Hubungkan probe ke komponen Resistor, menghubungkannya boleh terbalik, karena tidak ada polaritas.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2).

Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian multimeter ialah 0,001 volt.

Cara Membaca Skala dan Hasil :
Carilah skala yang tepat pada multimeter analog, Multimeter analog mempunyai jarum penunjuk di belakang jendela kaca, yang bergerak untuk menandakan hasilnya. biasanya, ada tiga busur yang tercetak di belakang jarum penunjuk.
Baca skala voltase berdasarkan jangkauan pengukuran, Perhatikan dengan cermat skala voltase, baik DC maupun AC. Ada beberapa baris angka di bawah skala. Periksa jangkauan pengukuran mana yang Anda pilih pada sakelar jangkauan ukur (misalnya, 10V), dan lihat label yang sesuai di sebelah baris-baris itu. Ini adalah baris yang seharusnya Anda baca untuk hasil pengukuran.
Perkirakan nilai di antara angka, Skala voltase pada multimeter analog sama seperti pada penggaris biasa. Tapi skala untuk hambatan listrik adalah logaritmik, yang artinya jarak yang sama mewakili perubahan yang berbeda pada nilai tergantung di mana jarum berada pada skala.
Kalikan pembacaan hambatan listrik pada multimeter analog. Lihat pada pengaturan jangkauan yang ditunjukkan pada sakelar jangkauan ukur. Hal ini seharusnya memberi Anda sebuah angka untuk dikalikan dengan pembacaan hasil pengukuran. misalnya, jika multimeter diatur pada R x 100 dan jarum menunjuk pada 50 ohm, maka hambatan listrik sebenarnya adalah 100 x 50, yaitu 5000.
Bagian-bagian :
Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero
Adjust Screw).
Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob).
Saklar pemilih (Range Selector Switch).
Posisi ACV (Volt AC).
Posisi Ohm (Ω)berarti multimeter berfungsi sebagai W(4) Posisi Ohmmeter.
Posisi DCV (Volt DC).
Posisi DCmA (miliampere DC).
Terminal.
Lubang kutub – (Common Terminal).
Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch).
Kotak meter (Meter Cover).
Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer).
Skala (Scale).

Cara Kalibrasi :
a. Periksa jarum penunjuk meter pastikan sudah tepat mengarah ke angka 0 pada skala ohm-meter
b. Apabila belum tepat putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.
c. Pasang Probe pada konektor (+) dan (–).
d. Putar range selektor switch ke skala Ohm-meter.
e. Tempelkan probe psotif ke probe negatif supaya terjadi Short Circuit.
f. Pastikan jarum penunjuk sudah mengarah ke nol pada skala ohm-meter, jika belum maka putar zero adjustment agar jarum menunjuk ke nol.

Nama Lain :
Multitester.
Volt Ohm Meter (VOM).
AVO Meter.

Jenis-jenis :
Multimeter Analog.
Multimeter Digital.

Cara Merawat :
Jangan menaruh Multimeter di area medan magnet yang kuat.
Jika mengukur besaran listrik yang tidak diketahui mulailah dengan jangkauan yang terbesar.
Hindari terkenanya terik matahari secara langsung
Jangan diletakkan ditempat yang bergetar.
Jangan dicuci dengan cairan pelarut.

Skala Utama/Skala Nonius :

Skala Utama Ohm berada pada bagian garis atas pada display multimeter.
Skala utama DC/AC berada pada garis tengah.
Dan untuk bagian garis terbawah khusus untuk ACV 10.

0 komentar:

Post a Comment