THANK YOU FOR VISITING MY BLOG,THANK YOU FOR READING MY ARTICLES

Please Like, Share, Comment, Like Again, Post, And Don’t Forget To Comment.

THANK YOU FOR VISITING MY BLOG,THANK YOU FOR READING MY ARTICLES

Please Like, Share, Comment, Like Again, Post, And Don’t Forget To Comment.

THANK YOU FOR VISITING MY BLOG,THANK YOU FOR READING MY ARTICLES

Please Like, Share, Comment, Like Again, Post, And Don’t Forget To Comment.

THANK YOU FOR VISITING MY BLOG,THANK YOU FOR READING MY ARTICLES

Please Like, Share, Comment, Like Again, Post, And Don’t Forget To Comment.

THANK YOU FOR VISITING MY BLOG,THANK YOU FOR READING MY ARTICLES

Please Like, Share, Comment, Like Again, Post, And Don’t Forget To Comment.

Tuesday, November 29, 2016

Program Control Flow

Assalamualaikum Wr.Wb


       Disini saya akan memberikan dan menjelaskan program yang saya buat yaitu tentang “control flow (percabangan)”. Baiklah saya akan menjelaskan  baris per baris dari program yang saya buat.


















Gambar 1. Souce Code Percabangan

           Pertama tentang tanda komentar program hanya diperlukan untuk memudahkan pembacaan dan pemahaman suatu program (untuk keperluan dokumentasi program). Dengan kata lain, komentar program hanya merupakan keterangan atau penjelasan program. Untuk memberikan komentar atau penjelasan dalam bahasa C digunakan pembatas /* dan */ atau menggunakan tanda // untuk komentar.

Komentar program tidak akan ikut diproses dalam program atau tidak dieksekusi. Bentuk ini berguna kalau pernyataannya berupa kalimat yang panjang sampai beberapa baris atau berfungsi memiliki banyak baris. Dibelakang tanda // tak akan di proses atau dieksekusi dalam kompilasi. Tanda ini berfungsi memiliki satu baris kalimat. Penulisan komentar juga dapat dibuat di antara tanda awal dan akhir, seperti contoh pada gambar berikut untuk tanda /* dan */ atau //.















Gambar 2.  Contoh kolom komentar

             Selanjutnya, baris untuk # include <.......> bukanlah pernyataan, sehingga tak diakhiri dengan tanda titik koma(;). Baris tersebut meminta kompiler untuk menyertakan file yang namanya ada di antara tanda <...> dalam proses kompilasi. Di dalam tanda tersebut terdapat macam-macam fungsi header antara lain, stdio.h, stdlib.h, dan sebagainya. stdio.h dan stdlib.h merupakan file header yang standar dalam membuat program bahasa C.

Dan macam-macam header ini ber-ekstensi.h. dan digunakan semacam perpustakaan bagi pernyataan yang ada di tubuh program. Dalam library stdio.h adalah library pada bahasa C yang digunakan untuk operasi input-output (stdio = standar input dan output). tanpa menggunakan library ini maka perintah  input dan output tidak dapat dieksekusi. sedangkan stdlib.h adalah file header yang berfungsi  untuk operasi pembanding dan operasi konversi dan juga untuk memanggil system yang terdapat pada fungsi header stdlib.h






Gambar 3. File header

Selanjutnya, baris untuk int main (void), pada fungsi inilah merupakan fungsi utama pada program bahasa C. Dan Int ini merupakan tipe data yang mendukung bahasa program c, karena tipe data ini mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksankan oleh computer. Keterangan dari tipe data int ini adalah bilangan bulat dengan format %i , %d. Sedangkan dalam fungsi main tidak ada argumen. Dan tanda (..) digunakan untuk mengapit argumen suatu fungsi. Argumen adalah suatu nilai yang akan di gunakan dalam fungsi tersebut. Dan void adalah tipe data yang digunakan untuk tipe suatu fungsi yang tidak akan menerima data apapun sebelum program dijalankan. Input dalam tipe data void di sebut dengan parameter.







Gambar 4. Fungsi utama

Baris untuk membuka suatu program  yaitu menggunakan kurung kurawal  buka seperti berikut ({),dan untuk menutup suatu program menggunakan kurung kurawal tutup seperti berikut (}). Pada kurung kurawal berikut memiliki sejumlah pernyataan yang merupakan perintah yang harus dikerjakan oleh prosesor. Dan setiap pernyataan diakhir dengan tanda titik koma (;).











Gambar 5. Simbol kurung kurawal

          Int i, ini adalah suatu parameter yang terdiri dari tipe data dan variabel. Pada int ini adalah suatu tipe data yang bilangan bulat dan biasanya disebut dengan integer. Sedangkan i ini adalah variabel dari suatu tipe data atau variabel yang harus ada pada suatu tipe data.











Gambar 6. variabel

scanf (..)  ini digunakan untuk meminta/menerima data nilai dari user (input).  Dan juga merupakan fungsi yang terdapat pada file library / file header standar yaitu stdio.h. dan di dalam tanda (...) ini pertama kali anda gunakan tanda petik (“....”)untuk simbol %i. Dan  sesudah menulis simbol %i yang terdapat pada tanda petik seperti contoh (“.%i”)di dalam tanda (..)tersebut  menulis sebuah simbol &i. Simbol tersebut saya gunakan untuk mencari nilai. Diantara ke dua simbol tersebut memiliki tujuan dari program bahasa C. Pada simbol %i  komputer meminta / menerima nilai yang akan dikonversikan menjadi bertipe integer dari user maka ditandai dengan simbol %i. Dan %i ini merupakan format dari tipe data integer. Dan pada simbol &i berarti variabel i memiliki nilai samadengan nilai input. Dan tanda ‘&’ didepan variabel menyatakan alamat memori variabel tersebut.






Gambar 7. Fungsi masukan


Pada if ( i >= 5 ), if adalah sebuah pernyataan logika, i adalah nilai yang diinput. >= adalah notasi rasional. Dan else adalah pernyataan kedua apabila menggunakan kata if dan juga bisa diartikan salah atau benar.













Gambar 8. Contoh percabangan
         
printf  (...) ini digunakan untuk menampilkan informasi/data (output). Dan merupakan fungsi yang terdapat pada file library / file header standar yaitu stdio.h. dan di dalam tanda (...) ini pertama kali anda gunakan tanda petik (“....”)sebelum menulis kalimat. Setelah itu baru anda gunakan untuk menulis kalimat sesuai dengan keinginan anda yang akan ditampilkan ke monitor. Dan untuk menampilkan kalimat A anda cukup menambahkan \n pada akhir kalimat yang anda tulis sebelumnya  di dalam tanda (...).




Gambar 9. Contoh fungsi keluaran.

Pada system (“pause” ). system adalah memanggil perintah sistem operasi perintah di windows. Sedangkan pause tersebut untuk menghentikan aktifitas, menunggu respon dari user. Dan system(“pause”) merupakan fungsi yang berada di dalam stdlib.h.





Gambar 9. Systemn pause

pada Return (0) yaitu untuk memberitahu kepada sistem operasi bahwa program telah berakhir secara normal dengan status = 0. 





Gambar 10. Fungsi return

Untuk semua pernyataan yang berada di dalam tanda kurung kurawal menggunakan tanda (;).tanda (;)  adalah suatu pernyataan yang merupakan perintah yang harus dikerjakan oleh prosesor. Karena fungsi  printf, scanf, system, return, dan perintah penugasan perhitungan merupakan suatu pernyataan dan perintah dalam program bahasa C.




Sunday, November 13, 2016

Alat Ukur Multi Meter











Pengertian  Multimeter = merupakan alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter).

Kegunaan/Fungsi :
Berfungsi untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Multimeter juga dapat digunakan untuk fungsi lainnya seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.

Cara Menggunakan/Mengukur :

Cara Mengukur Tegangan AC :
Putar Posisi Saklar Selektor ke ACV.
Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur, contohnya jika ingin mengukur 220 V, atur saklar selector ke 300 V (Cara ini digunakan hanya untuk Multimeter jenis Analog).
Hubungkan Probe pada terminal tegangan yang mau diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negative (-). Untuk tegangan AC tidak ada polaritas (-) Negative dan (+) Positif.
Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
Cara Mengukur Tegangan DC :
Putar Posisi Saklar Selektor ke DCV.
Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang mau diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Multimeter Analog), Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Perhatikan dengan seksama jangan sampai terbalik.
Lihat hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
Putar Posisi Saklar Selektor ke DCA.
Pilihlah Skala sesuai dengan kebutuhan. Misalkan jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita wajib menggantinya sebelum kita bisa menggunakannya lagi.
Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
Setelah itu hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
3. Cara Mengukur Resistor (Ohm)
Putar Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω).
Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog).
Hubungkan probe ke komponen Resistor, menghubungkannya boleh terbalik, karena tidak ada polaritas.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2).

Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian multimeter ialah 0,001 volt.

Cara Membaca Skala dan Hasil :
Carilah skala yang tepat pada multimeter analog, Multimeter analog mempunyai jarum penunjuk di belakang jendela kaca, yang bergerak untuk menandakan hasilnya. biasanya, ada tiga busur yang tercetak di belakang jarum penunjuk.
Baca skala voltase berdasarkan jangkauan pengukuran, Perhatikan dengan cermat skala voltase, baik DC maupun AC. Ada beberapa baris angka di bawah skala. Periksa jangkauan pengukuran mana yang Anda pilih pada sakelar jangkauan ukur (misalnya, 10V), dan lihat label yang sesuai di sebelah baris-baris itu. Ini adalah baris yang seharusnya Anda baca untuk hasil pengukuran.
Perkirakan nilai di antara angka, Skala voltase pada multimeter analog sama seperti pada penggaris biasa. Tapi skala untuk hambatan listrik adalah logaritmik, yang artinya jarak yang sama mewakili perubahan yang berbeda pada nilai tergantung di mana jarum berada pada skala.
Kalikan pembacaan hambatan listrik pada multimeter analog. Lihat pada pengaturan jangkauan yang ditunjukkan pada sakelar jangkauan ukur. Hal ini seharusnya memberi Anda sebuah angka untuk dikalikan dengan pembacaan hasil pengukuran. misalnya, jika multimeter diatur pada R x 100 dan jarum menunjuk pada 50 ohm, maka hambatan listrik sebenarnya adalah 100 x 50, yaitu 5000.
Bagian-bagian :
Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero
Adjust Screw).
Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob).
Saklar pemilih (Range Selector Switch).
Posisi ACV (Volt AC).
Posisi Ohm (Ω)berarti multimeter berfungsi sebagai W(4) Posisi Ohmmeter.
Posisi DCV (Volt DC).
Posisi DCmA (miliampere DC).
Terminal.
Lubang kutub – (Common Terminal).
Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch).
Kotak meter (Meter Cover).
Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer).
Skala (Scale).

Cara Kalibrasi :
a. Periksa jarum penunjuk meter pastikan sudah tepat mengarah ke angka 0 pada skala ohm-meter
b. Apabila belum tepat putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.
c. Pasang Probe pada konektor (+) dan (–).
d. Putar range selektor switch ke skala Ohm-meter.
e. Tempelkan probe psotif ke probe negatif supaya terjadi Short Circuit.
f. Pastikan jarum penunjuk sudah mengarah ke nol pada skala ohm-meter, jika belum maka putar zero adjustment agar jarum menunjuk ke nol.

Nama Lain :
Multitester.
Volt Ohm Meter (VOM).
AVO Meter.

Jenis-jenis :
Multimeter Analog.
Multimeter Digital.

Cara Merawat :
Jangan menaruh Multimeter di area medan magnet yang kuat.
Jika mengukur besaran listrik yang tidak diketahui mulailah dengan jangkauan yang terbesar.
Hindari terkenanya terik matahari secara langsung
Jangan diletakkan ditempat yang bergetar.
Jangan dicuci dengan cairan pelarut.

Skala Utama/Skala Nonius :

Skala Utama Ohm berada pada bagian garis atas pada display multimeter.
Skala utama DC/AC berada pada garis tengah.
Dan untuk bagian garis terbawah khusus untuk ACV 10.